Breaking News

BUPATI SINTANG IKUTI SEMINAR ONLINE BAHAS STRATEGI PENCEGAHAN KARHUTLA DAN COVID-19

 
SINTANG. 
Bupati Sintang dr. H.Jarot Winarno, M. Med. PH didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus, Kepala Satpol PP Kabupaten Sintang Martin Nandung, Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harisinto Linoh, Nikodemus Kepala Satuan KPH Sintang Timur, Anita Kepala Unit KPH Sintang Utara, dan juga OPD di Lingkungan Pemkab kerawanan karhutla dan covid-19 di Pendopo Bupati Sintang pada Kamis, 16 Juli 2020. Seminar menghadirkan pembicara sebagai Direktur Yayasan Madani Berkelanjutan Teguh Surya dan Kepala Sekretariat LKTL Gita Syahrani. Hadir sebagai peserta seminar seperti Direktur CSF Indonesia Dr. Mubariq Ahmad, Prianto dari PT Finantara Intiga dan Hendri Ziasmono dari Rainforest Aliance
Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan demikian setelah mengalihkan dan mengatur pelaksanaan ladang, ke depan Pemkab Sintang akan mulai melakukan sosialisasi tata cara membuka ladang tanpa berburu. “Saat ini kami hanya memperbolehkan warga membuka lahan untuk berladang dan menanamkan bunga lokal saja seperti padi dan sayur. Jika mereka membuka lahan dengan menanam lalu untuk menanam sawit dan lada, tetap akan ditangkap. Satu hari di satu desa hanya boleh ladang hanya untuk ladang saja boleh 20 hektar saja dan dilakukan bergotong royong dan sekat api jadi bakar selesai langsung padam dan kita tidak bisa mengatur ladang minyaknya, tetapi bisa mengendalikan segera, ini ”terang Bupati Sintang
“Jika untuk perusahaan sudah final tidak boleh. Jika terbukti terbakar, akan saya cabut ijinnya. Saya sudah mencabut 7 ijin perusahaan karena kinerja yang tidak baik. Masyarakat Sintang masih akan sulit untuk membuka lahan dengan tidak perlu seperti membeli alat berat karena lokasi ladangnya biasanya bukit. Tapi kami akan membuat percontohan buka lahan tanpa bakar. Kami juga mendorong pekerjaan dan sumber mata pencaharian dari alam ”tambah Bupati Sintang
“Di Kabupaten Sintang ini sudah ada 28 desa yang diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia dana 15 juta per desa untuk membuat dan menjalankan program pengendalian kebakaran hutan. Terpilih 6 desa terbaik dan dapatkan dana tambahan total 150 juta. 6 desa ini berhasil membuat dan melaksanakan program pengendalian karhutla. Salah satu-satunya Desa Sungai Areh yang tetap ladang tetapi mampu mereka kendalikan dengan tata kelola yang baik ”papar Bupati Sintang
“Di Kabupaten Sintang ada 34 ribu kawasan gambut yaitu di Sintang, Binjai Hulu, dan Ketungau Hilir. Namun kasus kebakaran lahan yang sulit dipadamkan itu terjadi di Sintang, Kelam Permai dan Binjai Hulu. Kami saat ini sudah membangun 6 embung besar di 6 lokasi yang selama ini sudah sering terjadi kebakaran hutan sehingga nanti kalau terjadi kebakaran kita akan punya sumber udara yang cukup untuk memadamkan api. 6 embung inipun kami anggap masih kurang. Jika ada dana akan kami tambahkan ”tambah Bupati Sintang.  
Kartiyus Kepala Bappeda Kabupaten Sintang menjelaskan untuk mengendalikan pemkab Kasus covid-19 saat ini belum nol, namun sintang akan segera diterima mobil PCR mungkin kasus covid akan bertambah lagi. “Soal titik api, Kabupaten Sintang pernah mencapai tertinggi kedua setelah Ketapang tanggal 5 September 2019 yang mencapai 653 titik api sementara Ketapang 788 titik api” terang Kartiyus
Kepala Bappeda Kabupaten Sintang menambahkan faktor-faktor yang menyebabkan kebakaran di kab Sintang sulit mendorong adalah fasilitas dan prasarana pengendali yang minim dan tidak memadai baik jumlah maupun spesifikasinya, lokasi yang sulit mengatasi kebakaran, lokasi bencana yang dapat diperbaiki di lokasi yang berbeda setiap hari, namun sarpras terbatas , Kondisi cuaca tidak kondusif, terjadi di lokasi dengan potensi bahan bakar yang tinggi, tidak tersedia sumber udara yang cukup, dan tidak tersedia sarana transportasi yang memadai
“Pemecahan masalah kebencanaan di Kabupaten Sintang adalah penetapan dan sosialisasi Peraturan Bupati Sintang Nomor 18 Tahun 2020, pembuatan embung udara (pertempuran 6 buah pada tahun 2020) dan sumur bor sebagai sumber udara untuk pemadaman serta pengaturan fungsi kanal, pembuatan masyarakat peduli api ( tahun 2020) dan akan diberikan bantuan peralatan pemadam api, pembentukan kelompok tani pemanfaatan limbah vegetasi (kompos), sebanyak 17 kelompok dengan luas wilayah sekitar 300 hektar, bantuan tanaman ekonomi yang meningkatkan ekonomi masyarakat seperti petai, jengkol dan kopi untuk 27 kelompok dengan luas wilayah sekitar 556 hektar. Pembuatan demplot pembukaan lahan tanpa bakar (pltb).
“Strategi Kabupaten Sintang dalam mengatasi karhutla dan covid-19 adalah Pemerintah Kabupaten Sintang telah membeli mobil untuk tes PCR, meminta tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan sosialisasi peraturan bupati sintang nomor 18 tahun 2020, memberikan hadiah kepada desa yang dapat mendukung karhutla dalam bentuk program dan kegiatan, berikan penghargaan kepada perusahaan yang memberikan insentif kepada desa yang dapat mendukung karhutla dalam bentuk CSR, bekerja sama dengan koperasi simpan pinjam / CU perbup nomor 18 dan perbup nomor 31 tahun 2020 ”tambah Kartiyus
Sementara Teguh Surya Direktur Yayasan Madani Berkelanjutan menjelaskan ancaman ganda untuk Kabupaten Sintang masih sangat berhasil terjadi karena karhutla dan covid-19. “Data kami menunjukkan, tahun 2020 ini ada daerah rawan terbakar seluas 1,7 juta hektar di Kabupaten Sintang. Area ini harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi karhutla. Kami juga memiliki data dan jejak area terbakar di Sintang sejak 2015-2019. Pada tahun 2019 telah terjadi kebakaran lahan seluas 4. 396 hektar di Kabupaten Sintang. Sementara luas yang dikeluarkan seluas 96 hektar, sangat kecil untuk ukuran Sintang dan itu ada di Desa Penjernang. Kami juga menganalisa ada 4 kecamatan yang sangat rawan karhutla dan covid-19.
“dari data dan pengalaman yang ada, kami berharap Pemkab Sintang memiliki strategi yang baik untuk menghadapi kasus karhutla ini sehingga kasus karhutla bisa ditekan. Terus awasi wilayah yang berpotensi terbakar. Perlu kesiapan desa dan kecamatan dalam menghadapi ancaman karhutla ini. Menurut kami ada 2 kecamatan yang sangat rawan karhutla plus covid-19 yakni di Kayan Hilir dan Sintang. Dan 2 kecamatan rawan yakni Sungai Tebelian dan Dedai. 4 kecamatan ini kami anggap zona merah karhutla dan covid-19. Perlu disiapkan relawan karhutla, peralatan dan sosialisasi kepada masyarakat lebih kuat lagi. 4 kecamatan ini merupakan kawasan perkembangan ekonomi dan strategis nasional, maka harus dijaga dengan baik. Sintang perlu melakukan mitigasi bencana karhutla yang lebih intensif. Investor perkebunan perlu dilibatkan lebih banyak dalam upaya mencegah karhutla” tambah Teguh Surya Direktur Yayasan Madani