AUDIENSI DENGAN SUPERNOVA ECOSYSTEM, PEMDA SINTANG TERUS KOMITMEN TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Dalam Arahnya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sudah lama berkomitmen untuk mengembangkan pembangunan berkelanjutan, “Dulu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi mengusung rencana aksi percepatan pembangunan berkelanjutan, untuk Kabupaten Sintang dan beberapa Kabupaten lain sudah berinisiatif untuk dibuat, hingga akhirnya orientasi kami dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yakni menjaga kelestarian, menjaga keseimbangan antara kelestarian lingkungan, pertumbuhan ekonomi, dan menjaga nilai-nilai termasuk kearifan lokal”, kata Jarot.
Seiring berjalan, lanjut Jarot dalam Arahnya bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang memiliki banyak mitra kerja untuk mengembangkan pembangunan berkelanjutan di Sintang “kita bergabung pada satu platform yakni Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), dimana inisiatornya adalah Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Sintang, Kabupaten Siak, Kabupaten Sigi, dan sampai sekarang LTKL banyak membantu, memfasilitasi, mengadvokasi, dan mendampingi kita untuk memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim, dan banyak juga mitra kerja yang masuk ke Sintang mulai dari perencanaan, hingga rekan-rekan yang punya inisiasi yang baik di Sintang”, lanjut Jarot.
Masih kata Jarot, bahwa saat ini Kabupaten Sintang masih mengandalkan tiga sektor komoditas yang ekstraktif, “Di Sintang masih ada Karet, Sawit, Lada, ketiga komoditas tersebut masuk dalam kategori yang mengekstraktif, yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam yang luas, saat ini ketiga. sektor lain itu menjadi koreksi bagi kami Pemerintah, dan kami sudah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi kegiatan ekonomi ekstraktif tersebut, salah satunya dengan memberikan izin konsensi lahan sawit tidak lebih dari 200.000 hektar, biar lahan yang bisa digunakan untuk ekonomi kreatif” , kata Jarot.
Untuk di Sintang saat ini, Jarot mengungkapkan bahwa pelaku pengembangan ketiga komoditas yakni sawit, karet, lada sudah mulai ditinggalkan, “saat ini mulai berkembang menanam serai wangi, kopi, kakao, porang (iles-iles), holtikultira lainnya, sekarang kita fokus disitu , sehingga muncullah komiditas berkelanjutan, jadi inilah kita Sintang yang tetap berkomitmen dengan pembangunan yang berkelanjutan”, tulisnya.
Jarot menyatakan bahwa Supernova Ecosystem sudah melaksanakan beberapa programnya di Kabupaten Sintang, “Supernova Ecosystem ini adalah mitra kerja kita, banyak yang telah dilakukan dilakukan oleh Supernova Ecosystem ini, mereka konsen terhadap yang berkelanjutan, dengan segmen sasaran yakni anak muda kreatif, para pelaku UMKM, yang memberikan kapasitas anak muda dan UMKM untuk melakukan bisnis yang baik, melakukan pendampingan, melakukan pertemuan, memberikan masukan tentang pemasaran dan sebagainya”, jelasnya.
Selain itu juga, lanjut Jarot, Supernova Ecosystem ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa pihak, “Supernova Ecosystem sudah berjalan kurang lebih empat bulan, berhadapan dengan berbagai pihak yang ada di Kabupaten Sintang, yang terfokus pada seperti Tengkawang, Kriya Anyaman, Kakao dan Albumin, yang menjangkau berbagai pihak di Kabupaten Sintang serta Supernova Ecosystem ini memberikan dana diawal untuk mendorong, mendukung keberlanjutan di Sintang” sambung Jarot.
Jarot menyatakan bahwa Pemerintah membantu program kerja daripada Supernova Ecosystem ini, “karena ini merupakan pembangunan berkelanjutan, pemberdayaan pada segmen anak-anak muda kreatif, jadi wajib kita bantu, perlu diketahui juga bahwa kita sudah bikin peta, profil terkait pembangunan berkelanjutan, karena Pemerintah berkewajiban menjaga keseimbangan antara kelestarian lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan kekayaan terhadap nilai-nilai termasuk kearifan lokal, karena tidak mudah untuk menyeimbangkan semua ini, tapi apa yang dilakukan yang layak konservasi, menumbuhkan ekonomi, kemudian mengikuti kearifan lokal yang ada di Sintang, itu kita bantu”, katanya.
Sementara itu, Managing Partner Supernova Ecosystem, Inez Stefanie menjelaskan tujuan kedatangan ke Kabupaten Sintang dan program dari Supernova Ecosytem, “Supernova Ecosystem ini merupakan katalis organisasi (Yayasan Komunitas untuk Transformasi Sosial), dengan tujuan kami di Sintang yaitu kami melihat adanya komitmen dari Pemda Sintang untuk melakukan pengembangan ekonomi secara lestari, maka kami hadir untuk lebih mengembangkannya lagi dengan mempersiapkan perusahaan-perusahaan serta UMKM-nya, serta ini merupakan tindak lanjut dari rekan-rekan yang sudah dilakukan kerja dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang”, kata Inez.
Inez menjelaskan tim yang terlibat dalam Supernova Ecosystem, “Supernova Ecosystem ini ada banyak tim yang terlibat, dengan formasi, latar belakang yang kurang lebih lengkap, kami ada dari latar belakang private sector, ada yang berpengalaman dibidang multinasional, bilateral, multilateral, ada yang sering berinteraksi dengan pemerintah, ada yang punya peran pengembangan masyarakat untuk pendidikan dalam bidang kreatif”, ucapnya.
Selain itu, Inez Stefanie menyadari bahwa suatu kinerja belum jika tidak ada kerjasama dengan multipihak, “kami menyadari bahwa masalah yang dihadapi itu sangat kompleks, dan penyelesaiannya berbeda-beda, maka dari itu, kami butuh kerjasama dari seluruh pihak pemangku kepentingan”, sambung Inez.
Untuk saat ini, kata Inez, program kami juga sudah berjalan, sudah memahami dengan berbagai pihak, “kami bekerja tidak dengan satu pihak, tapi program kami dibantu dan berkomunikasi dengan multipihak, seperti program Pengembangan Tengkawang itu kami tidak memahami dengan Sintang Orangutan Center , akan tetapi membahayakan juga dengan dua kolaborator lain dengan peranannya masing-masing disistem rantai pasok”, lanjutnya.
Supernova Ecosystem hadir untuk solusi dan melihat sumber permasalahan yang ada terkait pembangunan berkelanjutan pada sektor komoditas yang ada di Sintang, “saya ambil contoh bahwa produksi tengkawang saat ini sangat diminati pasar dunia, bagaimana nilai yang besar di pasar dunia ini bisa menjangkau sampai ke Sintang, tentunya dengan visi Supernova Ecosystem yang sesuai dengan kearifan lokal, menjaga ekosistem lokal, dan ekonomi secara berkelanjutan itu dapat berjalan dengan baik, dengan harapan para pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnisnya yang berkelanjutan, dan saling merangkul multipihak, yang bisa menjadi penggerak ekonomi di masyarakat dan menggandeng beberapa pihak untuk bersama dengan institusi investor-investor”, kata Inez.