Breaking News

PIMPIN DISKUSI, WAKIL BUPATI SINTANG SAMPAIKAN UNTUK SALING BERSATU & JANGAN TERPECAH BELAH


SINTANG, - Menyikapi berkembangnya dinamika dan singgungan yang terjadi di tengah masyarakat Desa Balai Harapan Kecamatan Ttempunak atas keberadaan dan aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Desa Balai Harapan Kecamatan Ttempunak Kabupaten Sintang, Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto turun langsung kelapangan untuk masyarakat Desa Balai Harapan, Kecamatan Ttempunak , bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sintang, pada hari Kamis, (29/7/2021), bertempat di Ruang Pertemuan Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempurak.


Dalam Arahnya, Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan bahwa kedatangan tim Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Forkopimda Sintang ke Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak adalah untuk mendengarkan, mencari, dan meminta masukan dari masyarakat Desa Balai Harapan, “kami ingin mendengarkan masukan dari teman-teman terkait membahas permasalahan kegiatan dan aktivitas teman-teman dari Jamaah Ahmadiyah Indonesia, kami ingin mencarikan solusi yang terbaik bagi masyarakat”, kata Sudiyanto. 

Sudiyanto menyatakan bahwa kedatangannya bukan semata-mata untuk menindak keras dan dinamika yang terjadi di Desa Balai Harapan, “kami datang bukan untuk mencari kesalahan, bukan untuk mengadili, juga bukan untuk menyalahkan pihak-pihak tertentu, kami datang untuk mendengarkan apa yang terjadi sesuai dengan fakta, berceritalah dengan sejujur-jujurnya, sampaikan keluh kesah dengan tim dari Kabupaten dengan harapan bisa membantu mencarikan solusi yang terbaik untuk kita bersama”, tegasnya. 

Menurut Sudiyanto, pada saat seperti ini, peran Pemerintah bagi masyarakat sangat dibutuhkan, “karena bagaimanapun kita semua yang hadir di tempat adalah Warga Negara Indonesia, selayaknyalah Pemerintah melindungi, mengayomi, semua warga masyarakat, sehingga ini menjadi fokus kita untuk diskusi terkait permasalahan ini” , ujarnya. 

Sudiyanto menambahkan bahwa Pemerintah hadir untuk mewujudkan suasana yang tentram ditengah-tengah masyarakat, “dengan adanya permasalahan ini, kami dari Pemerintah tentu tidak akan jauh dari regulasi, aturan-aturan yang ada, tidak ada niatan untuk merancang segala sesuatunya, karena kami ingin suasana kehidupan ditengah masyarakat itu tetap tentram, tenang, aman, bisa duduk, saling tegur dan sapa, menjaga hal-hal kecil sampai jangan besar”, tambahnya. 

Sudiyanto juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak terpecah belah, “kita ini hidup dengan berbeda-beda suku, agama, RAS golongan, ada yang laki-laki, ada yang perempuan, tapi dengan perbedaan tersebut bukan menjadikan kita untuk terpecah belah, tercerai-berai, itu harapan kita, tapi keinginan kita bisa duduk bersama, hidupram, aman, damai, serta mengambil keputusan, bijak mendengarkan informasi”, pesan Sudiyanto. 

Komandan Kodim 1205 Sintang, Letkol.Inf. Eko Bintara Saktiawan meminta masyarakat Desa Balai Harapan untuk menahan diri, “saya informasikan bahwa terkait masalah ini harus ada tindaklanjut dari Pemerintah Pusat, saya berharap menunggu keputusan, kita sama-sama menahan diri, karena yang namanya konflik itu tidak ada yang enak, jadi saya minta kita sebagai masyarakat, tahan diri dulu, saya ingin kita baik-baik saja, hidup rukun, damai dan tenang”, ucap Komandan Kodim. 

Sementara itu, dalam diskusi, Supartono selaku Pemerintah Desa Balai Harapan meminta kepada Pemerintah Daerah segera mengambil kebijakan terkait dinamika yang terjadi Di Desa Balai Harapan, “Saya sebagai masyarakat Muslim Desa Balai Harapan berharap kepada Pemerintah yang agar segera mengambil kebijakan sesuai dengan aturan yang ada, jika aktivitas tersebut diizinkan oleh Pemerintah maka apa yang kami lakukan dan apa sanksi yang diterima, jika aktivitas tersebut dilarang oleh Pemerintah maka apa yang kami lakukan, agar kami tidak bergantung dari masalah, dengan harapan setelah ini diharapkan ada surat keputusan yang dilayangkan ke Desa Balai Harapan terkait informasi dan solusi tentang keberadaan aktivitas mereka (Jamaah Ahmadiyah Indonesia) di Desa kami ini”, terangnya.