Breaking News

Kepala BNPB Terima Paparan dan Diskusi Forkopimda Kabupaten Sintang


Sintang - Usai dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (17/11/2021), Mayjen TNI Suharyanto, S.Sos,. 
MM langsung memulai kunjungan dengan mengunjungi Kabupaten Sintang untuk meninjau kondisi banjir yang terjadi, Sabtu (20/11/2021).


Tiba di Kabupaten Sintang pagi ini, Kepala BNPB yang didampingi beberapa tenaga ahli BNPB, perwakilan BMKG serta pejabat eselon 1 dan 2 ini disambut langsung oleh Komandan Kodim 1205/Sintang beserta Forkopimda Kabupaten Sintang.


Sebelum memulai memulainya, Kepala BNPB terlebih dahulu menjalin diskusi bersama Forkopimda Kabupaten Sintang yang diawali dengan paparan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Ir. Bernhars Saragih, M.si.


Dandim Sintang, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono yang ditemui usai Kegiatan mengatakan, "kedatangan Kepala BNPB ke Kabupaten Sintang hari ini adalah untuk melihat langsung kondisi perkembangan penanganan serta memastikan bahwa penanganan darurat sudah berjalan dengan baik," kata Dandim Sintang.


"Kunjungan ini juga untuk mendapatkan informasi dilapangan secara langsung terkait perkembangan bencana yang terjadi, selain melakukan pembuatan, rombongan juga akan menghimpun informasi mengenai dan yang masih dibutuhkan dalam penanganan jangka pendek dan jangka panjang, demikian ucap Letkol Inf Kukuh.


Selain itu, dalam kesempatan yang sama saat melakukan diskusi bersama Forkopimda Kabupaten Sintang, Kepala BNPB, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan "bahwa yang dilakukan kali ini di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sintang ini sebagai langkah utama saya usai dilantik menjadi Kepala BNPB," katanya.


Ini merupakan bentuk respons yang kita laksanakan sesuai Arahan Bapak Presiden Joko Widodo usai pelantikan kemarin, yang mana Presiden menyampaikan agar BNPB bekerja lebih keras. Saat ini Indonesia mengalami potensi hujan di sebagian besar wilayahnya, serta ditambah lagi efek dari fenomena La Nina. Yang mana hal tersebut dapat berdampak pada potensi bencana hidrometeorologi basah, seperti halnya banjir, tanah longsor, dan angin kencang," jelas Mayjen TNI Suharyanto.