Breaking News

PRAJURIT HARUS DI SIPLIN DAN BERPRESTASI, PENEKANAN DANREM 121/ABW BRIGJEN TNI LUQMAN ARIEF, S.I.P., M.I.P., SAAT KUNJUNGI KORAMIL JAGOI BABANG


Jagoi Babang - Danrem 121/Abw Brigjen TNI Luqman Arief, S.I.P., M.I.P., didampingi Kasiter Kasrem 121/Abw Kolonel Inf Mordechai Triyandono, mengunjungi Koramil Jagoi Babang Kodim 1208/Sambas, Kalimantan Barat, Minggu (27/10/2024). 


Dalam kunjungannya Danrem 121/Abw juga menyempatkan diri untuk memberikan pengarahan kepada Danramil dan anggota Babinsa Koramil Jagoi Babang. 


Dalam pengarahannya Danrem menyampaikan Prajurit dalam melaksanakan tugas laksanakan dengan penuh semangat, semangat dalam artian jangan hanya sebuah teriakan ataupun yel-yel dengan suara keras itu semua hanya wujud semu, tapi saya harap semangat dalam artian Rapi dan bersih, Disiplin dan Berprestasi.


Lanjut Danrem, sebagai prajurit teritorial harus memiliki 5 kemampuan teritorial yang pertama temu cepat lapor cepat, dengan melakukan cegah dini deteksi dini yang sering disebut dengan 3 L yaitu Lokalisasi, Lakukan sesuatu dan Laporkan dan 3 D yaitu datangi dekati, dengarkan dan dapatkan informasi, kedua manajemen teritorial, ketiga penguasaan wilayah, keempat perlawanan rakyat dan kelima kemampuan komsos.


“Sasaran kita sebagai satuan teritorial apalagi yang berada di daerah perbatasan adalah rakyat sesuai dengan tugas kita yaitu mensejahterakan rakyat membantu kesulitan rakyat dengan apa yang sudah diperintahkan oleh atasan kita terkait program unggulan dan juga terus untuk menyesuaikan dengan jati diri kita yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang yang melaksanakan tugas tanpa pamrih” tuturnya.


Mengenai Pilkada serentak yang sebentar lagi akan berlangsung, Danrem 121/Abw juga menekankan pentingnya menjaga netralitas TNI dalam setiap tahapan Pilkada. "Sebagai prajurit TNI, kita harus menjaga sikap netral dan tidak memihak pada siapapun, baik secara langsung maupun tidak langsung. Netralitas adalah bentuk komitmen kita kepada negara untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses demokrasi berlangsung," tegas Danrem.


"Partisipasi dalam menjaga kondusifitas wilayah sangatlah penting, namun tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis. Selain itu, ia menekankan agar prajurit dapat membimbing keluarganya, termasuk ibu-ibu Persit, untuk tidak terlibat dalam aktivitas politik yang dapat mencoreng nama baik institusi", pungkasnya.