Akses Pendidikan Terbatas,Desa Nanga Lebang Butuh SMA Negeri
Sabarudin menjelaskan bahwa pihaknya telah mengupayakan proposal ini dengan serius, mendatangi berbagai instansi baik di tingkat eksekutif maupun legislatif.
"Kami telah mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Kantor Gubernur, Inspektorat Provinsi, dan DPRD Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2023 sebagai bagian dari langkah kami untuk memperjuangkan pendidikan di desa kami," ungkapnya.
Surat permohonan yang diajukan telah terdaftar dengan Nomor: 140/218/PEMDES/2023, ditujukan kepada Pj. Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak. Dalam surat tersebut, Sabarudin menekankan bahwa permohonan ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat antara pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Beberapa alasan yang mendorong pengajuan ini antara lain:
1. Jarak Tempuh yang Jauh: Masyarakat harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencapai sekolah menengah di Kecamatan dan Kabupaten, ditambah dengan infrastruktur yang kurang memadai.
2. Kesulitan Ekonomi: Banyak siswa tamat SMP yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke SMA karena keterbatasan ekonomi orang tua yang sulit menyekolahkan anak di luar desa.
3. Jumlah Siswa yang Signifikan: SMP Negeri 4 SATAP Kelam Permai setiap tahunnya meluluskan antara 50 hingga 60 siswa.
4. Sekolah Pendukung: Terdapat tiga SMP dan lima SD pendukung di sekitar Nanga Lebang, yang menunjukkan potensi siswa yang siap melanjutkan pendidikan.
Sabarudin juga menyampaikan bahwa lokasi untuk pembangunan gedung SMA Negeri telah disiapkan. Ia berharap agar pemerintah segera memberikan tanggapan positif terkait permohonan ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Desa Nanga Lebang.
Dengan penuh harapan, Kepala Desa Sabarudin dan masyarakat setempat menantikan kabar baik dari pemerintah mengenai usulan ini, yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam akses pendidikan di wilayah mereka.
SUMBER K. ROBINSON
PUBLISH SINTANGINFORMASI.COM
