MANTAPKAN PILKADA 9 DESEMBER 2020, PEMKAB SINTANG GELAR RAKOR KESIAPAN
SINTANG. Bupati Sintang dr H Jarot Winarno, M. Med. Bupati dan Wakil Bupati Sintang Tahun 2020 pada hari Rabu, 10 Juni 2020 di Pendopo Bupati Sintang. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M.Si, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sintang, Wakapolres Sintang, Kompol Alber Manurung, Kadis Dukcapil Muhammad Syarief Taufik, Kadis Kominfo Kurniawan, Kadis Kesehatan Harisinto Linoh, Ketua Bawaslu Fransiskus, Kadis PKAD Joni Sianturi, Pasi Op Sintang.
Rapat Koordinasi tersebut dipandu langsung oleh Kaban Kesbangpol Kabupaten Sintang Budi Harto. Dalam rapat koordinasi tersebut di atas disediakan informasi Pemkab Sintang, KPU Kabupaten Sintang, Bawaslu Kabupaten Sintang, Polres Sintang dan Jajaran TNI yang siap melaksanakan pilkada Kabupaten Sintang pada 9 Desember 2020 mendatang.
Budi Harto Kaban Kesbangpolokasi rakor ini untuk menyamakan langkah persiapan semua pihak untuk persiapan Pilkada Sintang mengingat persiapan pilkada dilaksanakan pada saat pandemi covid-19.
Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan tugasnya sebagai negara amankan saat ini dan memang melaksanakan pilkada 9 Desember 2020 sudah diprotes banyak lembaga di Indonesia. “Banyak orang dan lembaha menyetujui pilkada pada tahun 2021. Namun Presiden, Kemendagri, dan DPR RI tetap akan 9 Desember 2020 dengan alasan persetujuan konsistensi berdemokrasi 5 tahun setelah pemilihan pimpinan di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota yang akan menggunakan pilkada. Sayangnya, soal penanganan yang ditransfer virus masih perlu langkah yang kuat dan stratetgis. Di saat memegang di daerah ada saja, penanganan belum optimal, penanganan akan dipimpin oleh pejabat bupati.Ada 240 kepala daerah yang akan berakhir 17 Februari 2021. Maka kekosongan kepemimpinan di daerah dikawatirkan karena perang dengan corona.
“15 Juni 2020 seluruh tahapan akan diaktifkan, saya yakin aman dari Covid-19 jika kita semua disiplin dengan protokol kesehatan. Kerja gugus tugas penanganan virus korona di Kabupaten Sintang akan menjadi lebih ekstra. Pemerintah pusat telah memutuskan pilkada 9 Desember 2020 harus dilaksanakan dan daerah harus melakukan persiapan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Soal kekurangan dana, akan ada tambahan anggaran dari APBN untuk pengadaan APD petugas di Pilkada nanti. Pemkab Sintang siap membantu APD untuk tim KPU hingga anggaran pembelian APD oleh KPU sudah tersedia. Gedung yang akan dipakai pada tahap pilkada harus di semprot desinfektan. Pemerintah pusat memilih 77 persen pemilih dapat ikut dalam proses pilkada maka sosialisasi kepada masyarakat sangat penting. Jangan sampai melaksanakan protokol kesehatan menganggu kualitas demokrasi kita. Saat ini sudah 98,68 persen warga Kabupaten Sintang sudah rekam KTP elektronik. Meja Pembentukan Pilkada harus segera. Dukungan tokoh masyarakat, tokoh, tokoh adat, tokoh penting juga penting Pilkada Sintang sukses ”tambah Bupati Sintang.
Ketua KPU Kabupaten Sintang Hazizah akan menyelesaikan Pilkada yang akan dimulai 15 Juni 2020. “Pelantikan PPS di Kabupaten Sintang belum dilaksanakan dan akan segera dilakukan. Anggaran pilkada sebesar 45 miliar sudah mulai kami laksanakan. Dana sudah ada dan siap digunakan. Juli 2020 akan ada coklit DP4 dan akan ada perubahan DP4 karena pengunduran pilkada. Dengan pengunduran pilkada, maka pemilih bertambah, TPS bertambah sebelumnya 800 pemilih per TPS maka kita bertambah menjadi 500 pemilih per TPS untuk peningkatan kita. Maka TPS juga menambah, menambah TPS juga. Ada tambahan pengadaan APD karena wajib menggunakan APD. Penyelenggara pilkada harus memakai APD karena Pandemi covid-19. Kami harus menyiapkankan tong udara, sabun, tong sampah, pembersih tangan, tisu. Yang pasti KPU Kabupaten Sintang sudah siap melaksanakan pilkada pada 9 Desember 2020. Diterbitkan, ada 1. 250 TPS di Sintang. Lalu karena pandemic covid-19 terjadi 150 TPS sehingga total 1.400 TPS. Setiap TPS ada 9 orang, jadi ada tambahan petugas TPS yang tentu saja kehormatan petugas juga bertambah. Pemilih yang datang tidak pakai topeng harus dikasi masker dan ada 313. 571 pemilih di Sintang ”terang Hazizah
Fransiskus Ketua Bawaslu Kabupaten Sintang mengadakan pesta siap melaksanakan tugas pada pilkada nanti. “Kami kekurangan APD karena belum dianggarkan sebelumnya. Soaletujui TPS tidak masalah. Kami akan menggunakan anggaran yang sudah ada saja. Panwascam juga sudah kami aktifkan kembali ”terang Fransiskus
Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung menyampaikan sebanyak 562 orang Polres Sintang siap menerima pilkada Sintang. “Orang, benda, lokasi dan kegiatan adalah objek yang akan kita amankan. Kami akan melakukan latihan dan simulasi pengamanan yang akan dilakukan 288 anggota di Mapolres Sintang. Ada 406 desa kelurahan akan kami amankan. Kami juga sudah memetakan potensi konflik di Sintang dalam pelaksanaan pilkada. Media sosial juga akan kami pantau dengan patroli siber. Kami juga membagi rayonisasi pengamanan, ada 5 rayon pengamanan. Kami juga akan melibatkan jajaran TNI dalam pengamanan pilkada. Kami juga sudah mendata kerawanan pilkada Sintang dan ada 7 kerawanan pilkada Sintang ”terang Wakapolres Sintang.
Kadis Kesehatan Harisinto Linoh menyampaikan siap memberikan dukungan pelaksanaan pilkada Kabupaten Sintang karena adanya pandemi Covid-19. “Menurut kami petugas pada Pilkada nanti cukup menggunakan APD level 1 yaitu masker, sarung tangan, bisa ditambah pelindung wajah. Sarana cuci tangan harus ada seperti sabun dan tempat udara. Tisu jika mampu saja. Pembersih tangan mengandung minimal 70 persen alkohol. Jika tidak ada, pakailah sabun yang cukup. Hibah APD belum bisa, tetapi kami siap dipinjamkan. Kami siap mendukung pilkada dengan potensi penularan Covid-19 ”terang Harisinto Linoh
Syarief Muhammad Taufik Kadis Dukcapil Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa tambahan DP4 akan segera diumumkan dan disetujui karena pengunduran jadwal pilkada. “Yang menyerahkan adalah Kemendagri KE KPU Pusat. Kami di kabupaten hanya membantu saja. Pertambahan DP4 juga hanya NIK. Dan 20 persen penduduk Sintang belum disesuaikan dengan alamat baru karena adanya pemekaran desa dan kelurahan di Sintang. Kami terus meminta blanko e-KTP. Selama pandemi Covid-19 ini ada12 hari pelayanan kami terhenti untuk perekaman e-KTP. Sekarang sudah mulai pelayana dengan menerapkan protokol kesehatan. Petugas perekaman sudah memakai APD yang lengkap. Perekaman di lapangan akan kita jawab. Untuk di kantor kami, perekaman rata-rata 100 orang per orang yang menggunakan dua mesin rekam. Saat ini ada 8.500 keping blanko siap.
Post Comment