HADIRI MALAM PEMILIHAN DUTA GENRE, BUPATI INGATKAN TANTANGAN INDONESIA EMAS 2045
SINTANG. Bupati Sintang Jarot Winarno, menghadiri malam puncak pemilihan Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Sintang tahun 2020, sekaligus mengakhirinya dengan melaksanakan musyawarah daerah (Musda) forum GenRe Kabupaten sintang, yang di tandai dengan bantuan para pembeli atau penyematan selempang untuk para pengunjung yang diundang Duta GenRe tersebut , yang di helat di Resto dan Café Bagoes Hotel Sintang, Jalan Dharma Putra, Kecamatan Sintang, Kamis (2/7/2020) malam.
Kegiatan ini di laksanakan oleh Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kab. Sintang.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton, Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Sintang, Maryadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh dan beberapa anggota OPD di lingkungan Pemkab Sintang serta pengunjung yang dikunjungi.
Pada acara ini juga, Bupati Sintang menerima selempang sebagai Ayah GenRe Kabupaten Sintang yang diterima langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar.
Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Sintang, Maryadi, mengatakan, tujuan dari kegiatan pemilihan Duta GenRe dan pelaksanaan Musda forum GenRe, adalah untuk menimalisir kenakalan remaja di Kabupaten Sintang, dengan membuat wadah atau forum GenRe Kabupaten Sintang membuat remaja yang ada di Kabupaten Sintang dapat menuangkan ide-ide atau kreasi yang sesuai dengan minat dan bakat remaja itu sendiri, menggerakkan serta memotivasi ramaja untuk menggandeng teman sebayanya agar melakukan hal-hal yang positif sehingga para remaja tidak terlibat dengan berbagai macam penyakit masyarakat seperti perjudian, minuman-mabukan, pergaulan bebas, napza, dan mengajak para remaja untuk kreatif, innovatif agar bermanfaat di lingkungan keluarga dan masyarakat pada umumnya.
“kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak rabu kemarin dalam rangka memperingati hari keluarga nasional ke-27 tahun 2020, dimana diikuti 12 pusat informasi konseling remaja SMA dan SMP di Kabupaten Sintang”ujar Maryadi.
Sementara itu, Bupati Sintang Jarot Winarno, dalam sambutanya, dipanggil kembali menantang dalam menyonsong Indonesia emas 2045 mendatang tepat satu abad Indonesia Merdeka atau kedepan 25 tahun. Karena para peserta yang ikut dalam kegiatan musda GenRe dan pemilihan Duta Genre ini merupakan anak-anak usia remaja, di mana pada tahun ini mereka akan memulai masa emas sebagai generasi penerus bangsa. Saat itu, kata Jarot, Indonesia akan menjadi bangsa terbesar di dunia. Namun menurut Jarot untuk mencapainya harus melewati berbagai kompetisi, seperti persyaratan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus 6-7% setiap semester dan generasi bangsanya atau generasi remaja di negara ini juga harus dilengkapi mulai sekarang, barulah Indonesia.
“Untuk mencapai itu nda gampang, dari sekarang harus disiapkan semuanya, sebelum usia mereka masih mabuk, senang-senang dan suka, kira-kira seperti itu” kata Jarot.
Lalu, menurut Jarot, untuk menyiapkan generasi Indonesia emas 2045 mendatang, para remaja tidak hanya di beri arahan dan petunjuk saja, tetapi mereka juga harus di beri kesempatan untuk mengembangkan diri. Untuk itu lah pemkab Sintang berkomitmen memberikan kesempatan kepada generasi muda mengembangkan diri melalui berbagai pemenuhan yang telah disiapkan pemkab.
“Taman-taman, ruang publik kita bikin, kegiatan olahraganya kita lombakan. Kemarin lomba video innovasi baru normal kita ikut enam sektor ya, itu anak-anak muda kreatif di sintang, Alhamdulillah kita juara 1 di sektor pariwisata, juara 1 sektor transportasi umum dan juara 3 sektor perhotelan. Ini lah salah satu contoh dalam pengembangan diri ”beber Jarot.
Selain itu, menurut Jarot, yang harus dimiliki generasi saat ini dalam menyonsong Indonesia emas 2045, yaitu percaya diri atau percaya diri / keyakinan agar dapat mencapai cita-citanya setinggi mungkin. Meskipun hal itu merupakan tantangan yang mudah, berbagai tantangan akan ada di hadapi seperti adanya distruksi teknologi yang mengubah tata kehidupan generasi saat ini atau yang di sebut generasi milenial.
“Masih usia dini sudah pegang gudget atau hp, main game, itu sudah mengubah pola hidup kita” kata Jarot.
“Jadi terima kasih sayang anak-anak itu 80% pada gudget atau hp, 20% saja tu sama orang tua, saudara dan keluarga. Jawablah sekolah bisa akses lewat hp, nda nanya orang tua, dan hal-hal lain juga kalian cari lewat hp. Karena mempengaruhi gaya hidup, Sementara gudget tu nda punya perasaan, jika kamu sakit baru ingat orang tua. Meskipun baik juga banyak, dampak negatifnya juga banyak. Anak muda mesti lolos tantangan itu ”pesan Jarot.
Kemudia lanjut Jarot lagi, yang akan menjadi tantangan juga dalam menghadapi Indonesia emas 2045 yakni bonus demografi. Dimana manusia produktif usia 15-64 tahun lebih banyak dari manusia yang tidak produktif usia diatas 64 tahun atau di bawah 15 tahun. “nah para peserta yang masih usia remaja ini bagian dari manusia produktif, akan jadi bonus buat negara ini kalau produktif nantinya bila bekerja atau berkarya, namun jika tidak bekerja dan tidak berkarya pada saatnya nanti, itu bukan menjadi bonus, tapi menjadi laibility atau beban negara. Sehingga bonus demografi itu harus di lewati"jelas Jarot.
“kemudian lagi, lima tahun sebelum 2045, yakni 2040, ada saatnya kita akan defisit energy fosil, seperti minyak susah, premium susah, batu bara susah, baru kalian sadar 20 tahun kami sia-siakan hutan dan isinya. Tantangan itu harus di lewati juga”jelas Jarot lagi.
Jarot mengungkapkan, ada dua kepribadian yang memang harus di perhatikan serius oleh para usia remaja dalam mempersiapkan dirinya. Yang pertama, pure pressure atau tekanan dari teman-teman sendiri. “contoh, boy ngerokok boy, nda ngerokok kayak prempuan aja, kalau nda ngerokok nda usah kumpul dengan kami, nanti ketemu kawan lagi di ajak gitu lagi. Lama-lama ujungnya nyoba,nyoba yang lagi juga, free sex dan masih banyak tekananan yang sering terjadi tu kalau ikut-ikutan coba-coba”ungkap Jarot.
Yaang kedua, kata Jarot, free stalking behavior atau coba-coba ambil resiko misal coba menggunakan obat terlarang atau narkoba sejenisnya. “coba-coba ni kadang-kadang bahaya juga, coba konsumsi narkoba lah, sejenisnya segala, nanti keteruskan ingin lagi”kata Jarot.
Dua tantangan kepribadian itu menurut Jarot harus disublimasikan atau alihkan ke hal-hal lain yang lebih bermanfaat untuk masa depan, misalnya seni, kreatifitas, musik, olahraga, jelalah alam, travelling, tracing, perkuat diri dengan ilmu agama dan hal lain yang bermanfaat. Salah satunya yang diajarkan agama, berkumpullah dengan orang baik, maka akan jadi baik.
“buat yang menang, jadi duta, beban kalian lebih berat, kalian itu contoh. Sudah jadi duta jangan lalu ngasi contoh yang gak baik. Jangan coba napza, jangan coba sex sebelum nikah dan jangan coba hal negatif lainnya”pungkas Jarot.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton, mengatakan para remaja sejatinya merupakan harapan bangsa di masa depan, karena jika negara memiliki remaja yang kuat serta memiliki serta memiliki kecerdasaran spiritual, intelektual dan emosional yang kuat akan menjadikan bangsa tersebut kelak akan kuat pada perkembangan dunia global yang menjadikan perubahan besar terhadap perilku remaja. Namun perubahan tersebut lebih cenderung mengarah kepada hal negative di banding positifnya. Seperti free sex, penyalahgunaan napza, hamil diluar nikah, HIV AIDS dan sebagainya.
“remaja dalam kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik, meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat merusak masa depan remaja itu sendiri”kata Tenny.
Dalam mengatasi masalah tantangan remaja tersebut, menurut Tenny harus menjadi perhatian dan pendampingan semua pihak, karena meraka tidak bisa berjalan sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat, lingkungan serta negaranya. Oleh karena itulah, menyadari hal tersebut, BKKBN sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program prioritas nasional, penyiapan perencanaan kehidupan bekeluarga bagi remaja, suatu program yang memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan memperhatian perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan generasi berencana atau GenRe yang siap nikah.
“program GenRe ini mengajak generasi remaja supaya merencanakan 4 hal dalam hidupnya seperti pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan jumlah anak setelah berkeluarga”jelas Tenny.
Melalui program tersebut, lanjut Tenny, generasi muda khususnya perempuan disarankan menikah pada jenjang usia diatas 21 tahun. Selain merencana pernikahan, kaum remaja juga di harapkan merencanakan pendidikan dan pekerjaan. Setelah berkeluarga pasangan remaja juga disarankan untuk merencanakan jumlah anak. Oleh karena itulah, untuk mewujudkan 4 hal tersebut ada tiga langkah yang harus di lakukan yakni menikah diatas 21 tahun, jangan berhubungan sex sebelum menikah dan menghindari narkoba beserta zat adiktif lainnya.
“maka dengan dilaksanakannya pemilihan duta GenRe kabupaten sintang tahun 2020 ini diharapkan remaja yang terpilih menjadi duta GenRe dan akan mewakili kabupaten sintang ke tingkat provinsi, akan menjadi roll model remaja yang kreatif dan innovatif dalam mempromosikan dan mensosialisasikan program-program ketahanan remaja baik secara online maupun online”katanya.
Tenny pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sintang sebagai ayah GenRe Kabupaten Sintang semua pihak yang terlibat dalam kegiatan GenRe ini atas dukungan terhadap kegiatan ini. Tenny berharap dengan komitmen dan upaya bersama ini untuk meningkatkan kualitas remaja khususnya di Kabupaten Sintang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian program bersama.
Pemenang pertama dalam pemilihan Duta GenRe Kabupaten Sintang tahun 2020 ini, yaitu kategori Putra di raih oleh Dicky Wahyudi perwakilan dari SMAN 1 Sintang dan kategori Putri yaitu di raih Fetty Aprianti perwakilan dari Stikes Kapuas Raya Sintang.
Demikian Press Release Prokopim Sintang.