WABUP SINTANG TINJAU JEMBATAN GANTUNG YANG HANYUT TERSERET BANJIR DI DESA LINTANG TAMBUK
Saat diminta jembatan gantung tersebut, Wabup Sintang didampingi Kepala Bappenda Kabupaten Sintang Abdul Syufriadi, Kepala BPBD Kabupaten Sintang Bernard Saragih, Camat Kayan Hulu Yelmanus, dan Anggota Koramil Kayan Hulu.
Zakaria Tumenggung Adat Desa Lintang Tambuk menjelaskan jembatan gantung putus dan hanyut setelah dihantam banjir besar dan deras pada Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 09.00 WIB pagi. “Pagi itu sekitar jam 9 pagi terdengar suara gemuruh. Ternyata jembatan gantung kami sudah putus dan hanyut. Jembatan gantung ini dibangun tahun 2002 yang lalu. Sudah berumur 18 tahun. "Jembatan ini juga akses menuju kampung diseberang sana yaitu Temiang dan Tanjung Lalau. Kami berharap jembatan gantung ini bisa dibangun kembali" terang Zakaria.
Wakil Bupati Sintang Drs Askiman, MM saat diminta jembatan gantung menjelaskan jembatan itu sudah diangkat ke BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BNPB di Jakarta. "Sudah ada kepastian dari pemerintah pusat jembatan gantung ini akan diganti tahun 2020 ini juga dengan jembatan rangka baja" terang Wakil Bupati Sintang.
"kita juga sudah membahas rumah warga yang bergeser dan roboh di beberapa desa. Ada juga sekolah yang terendam banjir. Saya minta BPBD, Dinas Perkim, Dinas PU untuk mempersiapkan langkah-langkah pencegahan kerusakan akibat banjir ini. Ada juga sekolah yang terendam banjir. Pasti banyak Dokumen sekolah yang hilang dan rusak. Saya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang segera melakukan langkah untuk membantu sekolah dan siswa yang dokumennya hilang atau rusak akibat banjir ini. Ada kartu keluarga dan KTP yang rusak karena rumah mereka terendam banjir "pinta Wabup Sintang.
Saat ini Kecamatan Kayan Hulu ini, Wakil Bupati Sintang memberikan bantuan sembako untuk dapur umum untuk 9 desa yang berada di jalur sungai Kayan di Kecamatan Kayan Hulu.
Saat berada di Nanga Tebidah, Wakil Bupati Sintang juga memberikan arahan kepada pemerintah kecamatan Kayan Hulu dan warga Nanga Tebidah untuk gotong royong membangun rumah tinggal milik Anselmus Sulaiman. "Kasian kalau mereka harus nginap di lanting yang dikasi terpal" terang Askiman saat diselesaikan lanting Keluarga Anselmus Sulaiman.
